Fokusjurnal.com, BANJARMASIN - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Lingkungan Kota Banjarmasin mendatangi Kantor Balai Kota Banjarmasin, Rabu (12/3/2025) siang.
Kedatangan mereka tak lain, menuntut Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin untuk segera menuntaskan penanganan darurat sampah saat ini.
Mengingat semenjak TPAS Basirih ditutup pada 1 Februari 2025 lalu. Tumpukan sampah kian banyak ditemui di Kota Seribu Sungai.
Dalam hal itu, Aliansi Peduli Lingkungan Kota Banjarmasin meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin dapat menyelesaikan persoalan sampah dengan tenggat waktu 30 hari.
"Kami ingin bagaimana solusi dari pemerintah dalam 30 hari tadi untuk tindaklanjutnya," ucap Koordinator Aliansi Peduli Lingkungan Kota Banjarmasin, Khairil kepada awak media.
Habibi, anggota Aliansi Peduli Lingkungan menambahkan ada empat poin yang disampaikan dalam unjuk rasa ini yakni segera atasi krisis sampah di Kota Banjarmasin dan optimalisasi pengelolaan sampah.
Kemudian libatkan masyarakat dalam solusi berkelanjutan dan tindakan konkret dalam satu bulan atau aksi besar-besaran yang telah ditanda tangani bersama Wali Kota Banjarmasin dan Kepala DLH Kota Banjarmasin.
"Empat poin ini yang kami tekankan kepada pemerintah kota," kata Habibi.
Habibi menegaskan apabila dalam 30 hari itu penanganan sampah tak juga kunjung selesai. Maka pihaknya akan kembali berunjuk rasa dengan massa lebih banyak untuk menuntut janji yang sudah disepakati.
"Jangan sampai berlarut-larut," tekannya.
Di samping itu, pihaknya berkomitmen ikut mengawal persoalan ini hingga di Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI untuk meminta TPAS Basirih bisa dibuka kembali dengan jangka waktu yang ditentukan
Pasalnya, berbeda dengan daerah lain yang diberi jangka waktu tiga sampai enam bulan sebelum benar-benar ditutup. Sedangkan TPAS Basirih ditutup langsung begitu saja.
"Kami akan mengawal ini ke Jakarta. Sebagaimana sebelumnya dari Pemko Banjarmasin sudah menyurati KLH untuk bisa melakukan audiensi dan menyampaikan permohonan dibuka kembali TPAS Basirih dengan beberapa alasan kenapa harus dibuka kembali," terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin mengapresiasi atas aspirasi yang disampaikan Aliansi Peduli Lingkungan dalam unjuk rasa ini.
Menurut Yamin, aksi unjuk rasa ini tentunya sebagai pengingat Pemko Banjarmasin untuk segeranya menyelesaikan persoalan sampah saat ini.
Apalagi Aliansi Peduli Lingkungan Kota Banjarmasin berinisiatif mengawal persoalan ini langsung ke KLH.
"Mereka hanya menuntut langkah konkret apa yang akan diambil. Sebelum dari kami sudah melakukan berbagai upaya. Mulai menyurati KLH kembali, melakukan pemilahan di beberapa titik kelurahan dan lainnya," tutur Yamin.
Namun memang tak dipungkirinya, penanganan sampah tentunya berproses. Terlebih, tantangannya melibatkan langsung masyarakat untuk mengubah kebiasaan mereka dengan tidak membuang sampah tanpa dilakukan pemilahan terlebih dahulu.
"Perlahan kita kita lakukan sosialisasi dan apakah nanti membentuk satgas kebersihan. Ini akan kita bahas lagi," tutupnya.
Penulis : Dia
Editor : YA
Tags:
PEMKO BANJARMASIN